Kab. Tasikmalaya, kabartasikutara.com — Untuk menentukan Hari jadi suatu Daerah, dan menelusuri asal muasal daerah tersebut tentu harus melakukan penelitian yang akurat dengan mencari informasi yang akuntabel dan bisa di pertanggung jawabkan. Hal ini harus di dapat dari tokoh-tokoh atau bisa di katakan dari nenek moyang kita jaman dulu.
Salah satunya yang sudah ada hari jadinya yaitu, Wilayah kecamatan Pagerageung yang beberapa tahun yang lalu sudah di tetapkan Hari jadinya, yang telah di susun oleh Prof. Dr. Nina Herlina M.S dkk, yang di terbitkan oleh Padepokan Bumi Ageung dengan BJB pada Tahun 2019 sebagai acuannya.
Dalam buku tesebut memuat tentang sejarah Kecamatan Pagerageung. Dari mulai kerajaan Galuh hingga lahirnya Pagerageung di masa jaman kolonial masa revolusi, masa DI TII di jaman reformasi masa orde Reformasi.
Sebutan Pagerageung adalah merupakan bagian dari Wilayah Kabupaten Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat. Dari dua kata Pager, dan Ageung. Padanan kata dalam bahasa Indonesia kata Pager adalah, Pagar sedangkan Ageung adalah besar. Dalam bahasa Sunda kedua kata tersebut sudah di gunakan sudah lama yang di temukan di naskah kuno yaitu, Sanghiyang Siksakandang Karesian dan Naskah cerita parahiangan.
Dari kata Pager dan Ageung, munculah gabunganya jadi Pagerageung, dan sampai saat ini nama itulah yang tetap bertahan. Bukan itu saja yang yang unik di Pagerageung, ada Istilah kata (WALASRI) yang arti dari kata wal’asri adalah. Waluya, Aman, Sejahtera, Religius, (Waluya kalau menurut bahasa Indonesia artinya kebahagian, sedangkan menurut bahasa sunda artinya salamet tur barokah).