“Pemahaman mengenai pemilu tidak boleh sebatas pada 5 tahun saja. Pemilu adalah nyata dari demokrasi, nilai-nilai yang menjadi tugas kita belum tentu selesai dalam 5 tahun. Apakah kita akan memberikan tugas besar terkait penguatan pemahaman mengenai sisi demokrasi, terutama di Kabupaten Tasikmalaya,” ungkapnya.
Tidak hanya menerima materi dari narasumber, peserta yang merupakan staf Panwaslu Kecamatan juga aktif berpartisipasi dalam simulasi penanganan pelanggaran Pemilu. Simulasi ini dipandu langsung oleh staf Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya.
Sekaligus menutup acara, Ketua Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya, Bapak Dodi Juanda, mengingatkan bahwa tugas pengawasan ke depan akan semakin berat. Namun, jika dikerjakan secara bersama-sama, beban tugas tersebut akan terasa lebih ringan karena pengawasan bukan hanya tanggung jawab satu divisi saja, melainkan merupakan upaya kolektif dan kolegial.
(Edi Supardan)