Kab Tasikmalaya,Kabartasikutara – Fenomena politik kebangsaan kita hari ini, telah banyak meminggirkan nilai-nilai dari tujuan politik yang sejatinya mulia. Politik secara perlahan telah membangun sistemnya sendiri ke arah liar, buas dan hampa nilai.
Hal itu disampaikan oleh Cep Gilang Fikri saat menjadi narasumber di pagelaran launching dan bedah buku di kampus STAI Al-Hidayah, kota Tasikmalaya, Kamis 7/11/2024.
“Praktik politik perlu dikembalikan pada nilai, norma dan kemestiaannya yang mulia, dan buku ini dibuat sebagai pengingat sekaligus panduan mendasar agar kemurnian politik bisa kembali mewujud,” ujarnya.
Demikian juga Robi sebagai penulis yang turut hadir di acara tersebut. Menurutnya, konsep Islam mengenai politik sudah purna, dan ijtihad strategis di lapangan perlu mengindahkan nilai-nilai keislaman yang rambu-rambunya sudah dibakukan secara eksplisit.
“Tidak ada yang luput dari syariat Islam mengenai seluruh sektor kehidupan manusia. Termasuk iklim politik. Bukankah situasi merupakan kultur yang diciptakan? Maka semestinya upaya menciptakan iklim politik yang bersih menjadi jalan yang ditempuh sama-sama,” ungkapnya.