Dilain pihak, menurut ketua guru Diniyah Ustadz TT saat dihubungi melalui sambungan telepon WhatsApp (WA) menyampaikan, menurut kami untuk permasalahan terkait Insentif guru Diniyah, kami tidak ada masalah apa-apa, dan kami tidak mempersoalkan, karena itu sudah di sepakati bersama, dan itu untuk kepentingan umum ataupun kepentingan warga desa Sukaratu, jadi bukan untuk kepentingan pribadi, katanya.
“Bagi kami tentunya kalau untuk kepentingan masyarakat, jangankan dengan nominal segitu, lebih dari segitu juga silahkan, selama itu untuk kepentingan umat, walaupun sekarang sudah dikembalikan lagi kepada kami, tentunya hal tersebut kami tidak meminta, karena itu kewenangan dan kebijakan dari pemerintah Desa, dan dari kami para guru Diniyah menyatakan permasalahan ini sudah C
clear, mungkin hanya ada missed komunikasi saja,” tuturnya.
Di sisi lain, salah satu tokoh masyarakat desa Sukaratu yaitu Dayat menanggapi terkait adanya dugaan masalah di desa Sukaratu tersebut. Dirinya mengungkapkan, kami sebagai tokoh di desa Sukaratu terkait adanya dugaan ini, kami juga tahu dari awal duduk persoalan guru diniyah, sebelumnya juga sudah di rapatkan dengan semua pihak yang bersangkutan, akan membetulkan mobil ambulan yang tadinya sudah di ijin kan oleh pihak Puskesmas Sukaresik, dan sudah di sepakati bersama mobil ambulan mau di betulkan, tetapi dengan secara mendadak dari pihak puskesmas bahwa mobil ambulan di tarik lagi ke puskesmas dan tidak jadi di service, ungkapnya.
“Maka atas dasar kejadian tersebut, pada akhirnya kita rapat lagi, untuk membahas hal tersebut, dimana anggaran untuk ambulan ini harus bagaimana dan mau dikemanakan ?, sehingga pada akhirnya hasil musyawarah dibelikan meja dan kursi untuk kebutuhan di desa, jadi bagi kami asal hasil kesepakan bersama dan kepentingan masyarakat atau umum silahkan saja,” jelasnya.
Dirinya juga menambahkan, kalau menurut kami ini hanya kurangnya pemahaman dan mungkin missed komunikasi saja, sebetulnya masalah ini tidak ada yang harus di persoalkan atau di perlebar, karena masalah ini sudah selesai, pungkas Dayat.
(Edi Supardan)