Lanjut Kukuh menngungkapkan, dengan adanya kendala surplus yang menurun tentunya akibat dari serapan dana yang kurang oleh masyarakat, karena mungkin akibat persaingan bisnis pinjaman di era sekarang ini, sehingga kami juga dalam rapt kemarin menyampaikan untuk terus berinovasi dengan rencana kerja kedepan untuk menjalin kerjasama dengan pihak perbankan, nanti ada apa program-program yang ada di perbankan dan UPK nanti kita bisa sharing provit dalam program tersebut, ungkapnya.
“Misalkan kita ada program yang dari OJK yaitu laku pandai ataupun yang lainnya, dan alhamdulillah kita juga sudah akan bekerjasama dengan BSI (Bank Syariah Indonesia) seperti Bank Syariah Mandiri dengan membuka layanan di kita, seperti adanya mesin EDC (Electronic Data Capture) atau transfer tunai seperti BRILink, atau setor tunai, dan gadai emas juga, dan kita pada tahun 2024 itu insya allah akan melangkah ke program tersebut,” terangnya.
Adapun untuk Program dari Bank Syariah Mandiri ini, Kukuh Fahrurrohman Ali, S.P menambahkan, tidak terlepas atau terikat kepada para anggota simpan pinjam UPK saja, tetapi kepada masyarakat umum terutama yang ada di kecamatan Pagerageung atau di wilayah kerja kami, imbuhnya.
“Harapan saya dengan dilaksanakannya rapat LPJ dan rencana program kerja kita di tahun 2024 ini mudah-mudahan UPK semakin berkembang, karena kita juga mempunyai tujuan yang lebih jauh lagi yaitu menjadi pusat pelayanan UMKM, dan tentunya harapan saya itu yang belum terwujud yaitu kantor UPK ini menjadi kantor ekonomi bersama bagi masyarakat kecamatan Pagerageung,” harapnya.
(Edi Supardan)